Sunday, August 19, 2007

Bagaimana Dampak Lingkungan Bagi Perkembangan Pendidikan Anak...?

Pendahuluan

Pendidikan anak di jaman kesejagatan dan modern ini tidaklah mudah. Di satu sisi jaman ini memberikan berbagai banyak kemajuan teknologi yang memungkinkan anak-anak kita memperoleh fasilitas yang serba “canggih” dan “wah”. Anak-anak sekarang sejak dini sudah mengenal HP, camera, dan berbagai peralatan yang amat jauh dengan jaman “aku si anak singkong”. Kemajuan yang demikian cepat juga ditengarai membawa dampak negatif seperti tersedianya informasi negatif melalui media masa dengan teknologi yang sulit untuk dihindari. Misalnya: porno, kekerasan, konsumerisme, takhayul, klenik dan kemusyrikan melalui berbagai media informasi seperti internet, handphone, majalah, televisi dan juga vcd/dvd.
Berbagai kenyataan modernitas dan ketersediaan tersebut faktanya tidak sulit bahkan setiap hari disediakan baik oleh keluarga, masyarakat dan juga dunia informasi. Maraknya dunia periklanan memaksa informasi beredar lebih mudah, lebih seronok dan juga lebih merangsang rasa ingin tahu, rasa ingin mencoba sebagai akibat “rayuan maut” publikasi yang memang dirancang secara apik oleh para ahli komunikasi dengan biaya yang mahal dan dengan dampak meluas dan mendalam. Dapat dikatakan informasi-informasi tersebut dapat lebih cepat hadir daripada sarapan pagi kita, atau lebih cepat disantap daripada nasehat orang tua. Informasi tersebut masuk melalui jendela-jendela ICT (information communication technology).

Pengaruh Lingkungan

Bagi kebanyakan anak, lingkungan keluarga merupakan lingkungan pengaruh inti, setelah itu sekolah dan kemudian masyarakat. Keluarga dipandang sebagai lingkungan dini yang dibangun oleh orangtua dan orang-orang terdekat. Dalam bentuknya keluarga selalu memiliki kekhasan. Setiap keluarga selalu berbeda dengan keluarga lainnya. Ia dinamis dan memiliki sejarah “perjuangan, nilai-nilai, kebiasaan” yang turun temurun mempengaruhi secara akulturatif (tidak tersadari). Sebagian ahli menyebutnya bahwa Pengaruh keluarga amat besar dalam pembentukan pondasi kepribadian anak. Keluarga yang gagal membentuk kepribadian anak biasanya adalah keluarga yang penuh konflik, tidak bahagia, tidak solid antara nilai dan praktek, serta tidak kuat terhadap nilai-nilai baru yang rusak.
Lingkungan kedua adalah lingkungan masyarakat, atau lingkungan pergaulan anak. Biasanya adalah teman-teman sebaya di lingkungan terdekat. Secara umum anak-anak Indonesia merupakan anak “kampung” yang selalu punya “konco dolanan”. Berbeda dengan anak kota yang sudah sejak dini terasing dari pergaulan karena berada di lingkungan kompleks yang individualistik.

Secara umum masyarakat Jawa hidup dalam norma masyarakat yang relatif masih baik, meskipun pergeseran-pergeserannya ke arah rapuh semakin kuat. Lingkungan buruk yang sering terjadi di sekitar anak, misalnya: kelompok pengangguran, judi yang di ”terima”, perkataan jorok dan kasar, “yang-yangan” remaja yang dianggap lumrah, dan dunia hiburan yang tidak mendidik.
Sebenarnya masih banyak pengaruh positif yang dapat diserap oleh anak-anak kita di wilayah budaya masyarakat Jawa, seperti: tutur kata bahasa Jawa yang kromo inggil ataupun berbagai peraturan hidup yang tumbuh di dalam budaya Jawa. Masalahnya adalah bagaimana mengelaborasi nilai-nilai tersebut agar cocok dengan nilai-nilai modernitas dan Islam.

Namun pada masa kini pengaruh sesungguhnya mana yang buruk dan bukan menjadi serba relatif dan kadang tidak dapat dirunut lagi. Banyak anak yang mengalami kesulitan menghadapi anak bukan karena keluarga mereka tidak memberikan kebiasaan yang baik. Demikian juga banyak anak yang tetap dapat menjadi baik justru tumbuh di keluarga yang kurang baik.
Meskipun demikian secara umum berdasarkan penelitian, bahwa anak-anak akan selalu menyalahkan kondisi keluarga manakala mereka menghadapi masalah apa saja, apakah karena keluarganya telah melakukan yang benar apalagi kalau buruk.

Indikasi pengaruh negatif
Sulit untuk dipisahkan apakah karena kondisi keluarga atau lingkungan sebaya dan pergaulan. Namun sebaiknya para orang tua perlu mengantisipasi beberapa indikasi negatif berikut ini:
(1) Apabila acara TV telah menyedot perhatian anak pada jam-jam efektif belajar. Berdasarkan survey bahwa anak-anak usia sekolah dasar perkotaan menghabiskan waktunya 43% untuk menonton acara TV pada jam-jam belajar. Mereka menjadi sasaran produser film dan iklan-iklan consumer good.
(2) Anak mulai menyukai kegiatan luar rumah pada jam-jam belajar di rumah dan mengalihkan pada kegiatan non-belajar, seperti: jalan-jalan ke mall, play station, dan tempat nongkrong lain. Berdasarkan penelitian Deteksi Jawapos (Maret 2005) bahwa anak-anak SD sekarang ini mengalami penurunan minat belajar karena memperoleh alternatif mengalihkan perhatian pada (acara TV, hiburan luar ruang, dan jalan-jalan).
(3) Anak-anak merasa kesulitan menghafal atau mengerjakan PR secara terus menerus tetapi merasa ketagihan untuk melakukan hal-hal yang tidak berhubungan dengan pencerdasan diri. Berdasarkan pengamatan Prof. Kusdwiratri (Desember, 2004) menurunnya minat intelektual disertai tidak berminatnya pada kegiatan lain yang mencerdaskan anak bukti berhasilnya sistem hiburan secara massal terhadap anak-anak Indonesia dan dunia belajar anak yang gagal. Perlu diwaspadai jangan sampai pengaruhnya berlangsung permanen.

Pendidikan Integratif
Dengan sitem pengaruh lingkungan seperti sekarang ini, cukup sulit bagi keluarga jaman ini untuk hanya menekankan pendidikan di salah satu lini saja. Sehebat apapun keluarga menyusun sistem pertahanan diri, anak-anak tetap akan menajdi santapan dunia yang serba modern. Kalau tidak sekarang ya akhirnya akan bersentuhan juga. Menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak kepada sekolah juga bukan segala-galanya. Jaman ini amat sulit mencari pendidikan yang “kaffah lahir dan bathin” serta terjangkau biayanya oleh kebanyakan orang tua.

Namun dari berbagai kekhawatiran tersebut, kini mulai muncul berbagai pendidikan alternatif yang bisa dipilih. Namun tetap harus menekankan bahwa pendidikan keluarga adalah inti dan sekolah adalah komplemen pelengkap. Beberapa pilihan cerdas tersebut dapat berupa:
(1) Sekolah fullday yang mengintegrasikan pendidikan agama dan pendidikan sains dalam lingkungan terkontrol dan terarah dengan nilai-nilai modernitas dan islami.
(2) Sekolah biasa yang bermutu dengan kontrol yang ketat dalam masalah akhlak dan perilaku dengan memberikan penguatan berupa kursus-kursus dan materi tambahan yang dapat memberikan keunggulan.
(3) Sekolah pesantren dengan menambah penguatan pada aspek sains dan ketrampilan.

Rumahku Surgaku
Bagaimanapun ujung dari pendidikan adalah tanggung jawab orang tua, yang berbasis rumah. Masalahnya adalah apakah setiap orang tua kita memiliki kecerdasan yang memadai untuk menjalankan fungsi besar ini? Itulah fungsi besar Ibu-ibu menjadikan rumah sebagai surga melalui tangan bijak sang suami.
Nampaknya ibu-ibu rumah tangga perlu dicerdaskan melalui pendidikan mitra-sekolah. Bahkan di jaman “ibu-ibu sibuk” memasuki dunia kerja, maka para pembantu rumah tangga kita perlu menjadi “Nanny and Govern” yang cerdik pandai seperti Halimah di jaman Nabi yang mampu mengajarkan bahasa Arab dengan kualifikasi terbaik, Yukabad di Jaman Fir’aun yang mampu mengajari Musa bagaimana menjadi pemuda tangguh.

Penutup

Tantangan terbesar dalam pendidikan anak jaman ini adalah informasi yang rusak dan pengaruh buruk yang diciptakan oleh lingkungan modernitas yang tidak berbasis agama.
Tugas berat para orang tua adalah meyakinkan fungsi keluarga mereka benar-benar amanah, nyaman bagi anak-anak mereka. Rumah adalah surga bagi anak, dimana mereka dapat menjadi cerdas, sholeh, dan tentu saja tercukupi lahir dan bathinnya. Padahal mana ada surga yang dibangun di atas keserbakekurangan iman, ilmu dan amal sholeh.
Tugas masyarakat adalah bagaimana menjadikan dirinya aman bagi generasi mereka sendiri. Kini yang terjadi kita semua mencemaskan lingkungan kita sendiri. Bahkan kita hampir-hampir tak percaya dengan sekolah kita bahwa mereka mampu menjadi daerah yang aman bagi anak-anak kita.
Tugas besar ini memang mirip dengan tugas kenabian:

”Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu al Kitab dan hikmah serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui” (QS. Al Baqarah:151).

Tetapi bukankah Allah SWT telah mengajarkan kepada kita untuk senantiasa menyiapkan generasi yang terbaik untuk setiap jamannya
. (june)

TIPS MENJAGA KESEHATAN DITEMPAT KERJA

Mereka yang banyak bekerja di belakang meja kerap kali mengeluh soal kondisi tubuh, mulai pegal-pegal sampai berat badan yang bertambah. Kalau sudah begini, nasihat untuk berolah raga dan memulai pola hidup yang teratur kerap dilontarkan oleh kerabat atau rekan kerja.

Namun kesibukan kerja yang semakin tinggi membuat orang tidak punya waktu untuk memikirkan makanan yang akan disantap apalagi untuk berolahraga, asal nikmat dan mengenyangkan langsung saja disantap.

Oleh karenanya agar kondisi badan tetap prima, ada beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain :

1. Mengontrol makanan menjadi langkah awal yang dapat dilakukan, antara lain dengan cara memperhatikan komposisi menu sehat atau akan lebih baik lagi jika membawa bekal dari rumah (bila di kantor tempat anda bekerja tidak tersedia katering). Secara otomatis, selain mengetahui kandungan apa saja yang ada dalam makanan, membawa bekal dari rumah juga menjadi langkah untuk berhemat dan tentunya makanan lebih terjamin kesehatannya.

2. Demikian pula untuk mengurangi camilan dan lebih banyak mengkonsumsi air putih.

3. Fasilitas seperti telepon, komputer dan internet, printer dan lain sebagainya yang ada diatas meja kerja semakin membuat orang jarang beranjak dari tempat duduknya. Secara otomatis tubuh akan jarang bergerak dan membuat kondisi badan menurun. Oleh karenanya sesekali beranjaklah dari tempat duduk untuk sekedar melihat pemandangan diluar atau berkomunikasi dengan rekan kerja yang lain.

4. Ada baiknya untuk menggunakan tangga kalau lantai yang dituju berada hanya satu atau dua tingkat diatas/dibawah. Hitung-hitung langkah ini bisa menjadi olahraga kecil yang bisa dilakukan.

5. Saat bekerja dengan komputer, duduklah dengan posisi tegak, jangan meregang ke depan untuk mencapai key board atau untuk membaca tulisan di layar monitor. Dan sering-seringlah mengubah posisi tubuh atau melakukan peregangan pada bagian tangan, leher, kaki dan lain-lain agar otot tidak kaku. (june)

Sunday, June 10, 2007

ARTIKEL


Cintailah PEKERJAAN Anda !
Pekerjaan seringkali menjadi beban bagi kebanyakan orang. Padahal, bila suatu pekerjaan sudah dianggap sebagai beban, maka pekerjaan itu kemungkinan besar akan dilakukan tidak sepenuh hati. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mulai mencintai pekerjaan Anda.
TIPS KARIR
Fokus pada bagaimana anda bekerja bukan pada apa yang anda kerjakan......
Banyak orang berasumsi bahwa kepuasan bekerja dapat diraih ketika ia berada dilingkungan kerja yang tepat. Hal ini tidak selalu benar. Meskipun Anda tidak berada ditempat yang Anda impikan bukan berarti Anda tidak bisa mencintai pekerjaan Anda.Carilah bagian dari pekerjaan ini yang Anda sukai, kemudian lakukan yang terbaik mulai dari sana. Ingatlah bahwa yang terpenting adalah bagaimana Anda melakukan bukan apa yang Anda lakukan.

Sesuaikan kemampuan dengan Tujuan Institusi/Organisasi
Identifikasi kelebihan Anda, lalu cari tahu apa yang dibutuhkan institusi/organisasi saat ini dan dimasa datang. Cari tahu pula bagaimana Anda bisa berperan untuk mencapai tujuan institusi/organisasi. Jangan ragu untuk menunjukkan kelebihan Anda kepada atasan. Memang hal ini membutuhkan kerja keras dan pemikiran yang kreatif. Tapi, semua akan terbayar dengan hasil yang memuaskan. Penyesuaian antara kemampuan Anda dengan tujuan institusi/organisasi akan menjadi kombinasi yang sempurna, juga akan memunculkan atmosfir kompetisi yang sehat ditempat Anda bekerja.

Ingat, Uang bukan segalanya..!
Uang bukanlah segalanya, maka berhentilah menjadikannya sebagai alasan untuk bekerja. Berapapun penghasilan yang Anda dapatkan ia tidak akan pernah dapat memuaskan keinginan Anda. Penghasilan hanyalah satu dari sekian alasan Anda bekerja. Ingatlah bahwa pengalaman dan pengembangan diri yang akan Anda dapatkan dalam sebuah pekerjaan, lebih berharga dari selembar uang kertas.

Sadari Kekurangan, Benahi Diri
Anda akan lebih mudah mengembangkan diri, jika Anda mau mengakui kekurangan diri kemudian menerimanya. Tak ada orang yang sempurna didunia ini. Memang lebih mudah menyalahkan orang lain atas setiap kegagalan dan ketidaknyamanan. Tetapi itu bukanlah jawaban. Apalagi Anda hanya bisa mengkritik orang lain tanpa memberi solusi atas apa yang Anda kritik. Cobalah Anda mendata kekurangan yang ada pada diri Anda sendiri, kemudian mencari pemecahannya. Jangan sungkan melibatkan orang lain yang Anda anggap memiliki kompetensi.

Yakinlah Bahwa Pekerjaan Anda Berharga
Kalau Anda tidak dapat menemukan hal yang menarik dari pekerjaan Anda, cari tahu alasannya. Mengapa..? Mungkin bukan pekerjaan baru yang Anda butuhkan tapi bagaimana mengubah pola pandang Anda terhadap pekerjaan Anda tersebut. Tantang diri Anda untuk menciptakan kondisi yang menarik dari kondisi yang Anda rasa tidak menyenangkan saat ini.

Ikutilah Pelatihan
Umumnya institusi/organisasi mempunyai anggaran untuk pengembangan diri para karyawannya. Seperti pelatihan medis, paramedis, pelatihan kepemimpinan dan organisasi, pelatihan manajemen, team building, dan pelatihan lainnya. Ikutlah pada satu atau beberapa pelatihan. Mengikuti pelatihan yang terkait dengan pekerjaan Anda, bisa jadi akan mempermudah cara pandang Anda terhadap pekerjaan. Semoga dari situ anda akan menemukan hal menarik dari pekerjaan Anda.
Syukurilah
Yang terpenting dari itu semua adalah syukurilah apa yang Anda miliki saat ini. Dengan rasa syukur yang Anda miliki, Anda bisa mulai belajar mencintai apa-apa yang Anda miliki, salah satunya adalah pekerjaan Anda.
(Junaidi, S. Psi)





PERENCANAAN KEUANGAN
KELUARGA PROFESIONAL


Belakangan ini Anda mungkin kerap membaca atau mendengar istilah perencanaan keuangan. Banyak buku tentang perencanaan keuangan diterbitkan, bahkan seminar-seminar tentang perencanaan keuangan atau manajemen kekayaan (wealth management) mulai sering dilaksanakan oleh para praktisi perencanaan keuangan. Banyak orang yang tertarik dengan topik ini, tetapi ada juga yang kurang tertarik karena merasa sudah memahami atau bahkan telah melakukannya.

Tujuan penulisan artikel ini adalah memberikan wawasan tentang arti penting membuat rencana keuangan sejak awal. Khususnya bagi kaum profesional seperti tenaga kesehatan. Bagi skill based income earner, rencana keuangan yang komprehensif relatif lebih diperlukan, karena kualitas kehidupan pribadi maupun keluarga sangat bergantung pada skill yang dimiliki.

Perencanaan keuangan selalu berhubungan dengan masa depan. Rencana keuangan yang baik harus memiliki tujuan yang spesifik atau jelas, bisa diukur dan dibandingkan (bersifat kuantitatif), realistis dan ada tenggat waktu kapan tujuan itu harus dicapai. Perencanaan keuangan dapat diibaratkan seperti sebuah peta untuk membantu mencapai tujuan dan kebutuhan keuangan.

Beberapa contoh tujuan keuangan adalah : menyediakan dana pendidikan anak, dana pensiun, menyiapkan dana emergency, menetapkan dana operasional rumah tangga, menabung untuk tujuan tertentu (misalnya : membeli rumah, ibadah haji, membeli mobil, dll), mempersiapkan dana warisan kepada anak, dsb. Tujuan kebutuhan keuangan tersebut harus disusun skala prioritasnya, karena seringkali pendapatan yang diterima tidak bisa digunakan untuk memenuhi semua kebutuhan pada saat yang sama. Selain itu banyak godaan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari yang mendorong orang membelanjakan uangnya untuk barang atau jasa yang mungkin tidak/belum diperlukan. Disinilah letak arti penting dari perencanaan keuangan. Dengan memiliki rencana keuangan yang jelas dan terencana, keuangan keluarga dapat dikelola secara lebih cermat dan efektif.

Setelah tujuan dan kebutuhan keuangan ditentukan dengan jelas, langkah selanjutnya yang perlu diambil adalah mengambil tindakan untuk mencapai tujuan itu. Inti dari tindakan tersebut disiplin dalam menabung. Disiplin menabung disini tidak selalu hanya bisa dilakukan oleh mereka yang berkecukupan. Mereka yang hidupnya sederhanapun bisa melakukannya. Banyak orang yang bercukupan tidak bisa menabung karena memang tidak ada dorongan yang kuat untuk menabung, sehingga pendapatan yang diperoleh hanya digunakan untuk hal-hal yang bersifat konsumtif dan kurang memberi nilai tambah. Jadi masalah utamanya terletak pada dorongan untuk memiliki masa depan yang lebih baik dengan mulai menabung dan membatasi pengeluaran yang tidak perlu.

Berkaitan dengan disiplin menabung ada dua tipe orang : Tipe pertama adalah mereka yang membelanjakan pendapatannya dan baru menabung sisanya pada akhir bulan. Tipe kedua adalah mereka yang langsung memotong pendapatannya untuk tujuan jangka menengah-panjang dan baru menggunakan sisanya untuk dibelanjakan. Dalam jangka panjang, orang tipe kedua akan memiliki kekayaan lebih besar dari orang tipe pertama, meskipun mereka memiliki pendapatan dan beban biaya hidup yang sama. Orang tipe kedua mengelola pendapatannya berdasarkan perencanaan yang jelas, sementara orang tipe pertama tidak memiliki tujuan yang jelas atau bahkan belum mempunyai rencana keuangan samasekali.

Menunda menabung itu mahal harganya. Dengan menjalankan kedisiplinan dalam rencana keuangan dapat menimbulkan ketenangan (peace of mind) dalam merenda masa depan, karena semuanya sudah tertata dengan baik.

Bagi skill based income earner, selain masalah disiplin menabung, ada satu aspek lain yang perlu diperhatikan, yaitu adanya dana emergency saat terjadi resiko dengan dirinya (misal : dana rawat inap, sakit kritis, cacat) karena pendapatan mereka sangat bergantung pada kondisi kesehatan mereka. Tidak ada satu orangpun yang bisa meramalkan masa depan, termasuk yang berhubungan dengan kesehatan. Kepastian pencapaian tujuan dan pemenuhan kebutuhan keuangan bisa dibantu dengan perlindungan asuransi kesehatan yang menyeluruh dan besarnya memadai. Dengan membeli polis asuransi, penabung mengalihkan risiko kesehatan dan risiko tidak tercapainya tujuan keuangan karena cacat tetap, sakit kritis, atau meninggal dunia kepada perusahaan asuransi. Memang ada biaya asuransi yang harus dibayarkan, tetapi besarnya biaya itu umumnya relatif kecil jika dibandingkan dengan nilai dari tujuan keuangan yang diproteksi.

Dalam memilih bentuk asuransi yang cocok dengan kebutuhan perlu dilakukan secara seksama dan teliti. Sebaiknya juga informasi-informasi tentang segala bentuk asuransi kesehatanpun tidak diterima secara mentah-mentah tetapi harus disertai dengan perhitungan dan alasan yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan. (NWA. 14-03-06)

Tuesday, May 8, 2007

SEJARAH RSDS


Rumah Sakit Daerah Sukadana (RSDS) adalah rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Lampung Timur Propinsi Lampung. RSDS dibangun pada tahun 2001 s/d 2002 dan diresmikan pada tanggal 28 Januari 2003 oleh dr. Achmad Sujudi sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Dalam pembangunan dan pengembangannya RSDS mengacu kepada standar rumah sakit trype C. Pada tanggal 13 April 2005, RSDS telah mendapat nomor registrasi dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia dengan nomor 18 04 0 11.
RSDS beralamat dijalan Letnan Adnan Sanjaya Lintas Timur Mataram Marga Sukadana Kabupaten Lampung Timur Propinsi Lampung Kode Pos 34194 Telpon (0725) 625326 dan 625021, Fax (0725) 625022 Email :
rsd_sukadana@yahoo.com dan Web site : rsdslamtim.blogspot.com

STRUKTUR ORGANISASI

(Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor : 23 Tahun 2008)

Plt. Direktur : dr. AMIRSYAH, MKes
Ka. Bag. Tata Usaha : Junaidi, S. Psi
Ka. Bid. Pelayanan Kesehatan : drg. Cristina Halim
Plt. Ka. Bid. Sarana Prasaran : Sunaryo
Ka. Sub. Bag. Perencanaan : Umi Latifah, S. Kp
Ka. Sub. Bag. Keuangan : Evi Rohimah Shosan, S. Si
Ka. Sub. Bag. Umum & Kepegawaian : Sugerwati
Ka. Sie. Pelayanan Medis : dr. Indrayanto
Ka. Sie. Penunjang & Rekam Medis : Eko Feri Kurniawan, S. Si
Ka. Sie. Keperawatan : -
Plt. Ka. Sie. Sumber Daya Kesehatan : C. Suryo Edi HW
Ka. Sie. Sarana Medik : Sunaryo

Plt. Ka. Sie. Sarana Non Medik : Sumardi

FASILITAS PELAYANAN


INSTALASI RAWAT JALAN
a. Pelayanan Medis
- Poliklinik Umum
- Poliklinik Gigi
b. Pelayanan Medis Spesialistik
- Kesehatan Anak
- Kebidanan dan Kandungan
- Penyakit Dalam
- Bedah
INSTALASI GAWAT DARURAT
INSTALASI RAWAT INAP

Terdiri dari kelas III, II, IA, IB dan VIP
INSTALASI KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN
INSTALASI BEDAH
INSTALASI REHABILITASI MEDIS
a. Pelayanan Fisioterapi
b. Pelayanan Konsultasi Psikologi
INSTALASI PENUNJANG MEDIS
a. Farmasi
b. Radiologi
c. Gizi
d. Laboratorium
INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA RUMAH SAKITINSTALASI KAMAR JENAZAH

DASAR-DASAR PELAYANAN


FILOSOFI
"Kebahagiaan kami adalah kesembuhan dan kepuasan pelanggan”

MOTTO
“ Bekerja profesional demi kemanusiaan”

SEMBOYAN
4 M (Mudah, Murah, Mantap, Mutu)
4 R (Rajin, Rapi, Ramah, Rukun)
4 S (Senyum, Sapa, Santun, Sederhana)

NILAI-NILAI DASAR
Kejujuran
Prestasi Kerja
Tanggung Jawab
Melayani Pada Sesama
Rendah Hati
Etika